May 10, 2013

sejarah chelsea


CHELSEA
adalah sebuah club dari inggris yang sudah sering kita dengar pada berita baik di radio, televisi maupun surat kabar. Chelsea berdiri pada tanggal 10 Maret 1905 yang dibentuk oleh H.A. Mears.  Chelsea juga dikenal dengan sebutan The Blues atau sebelumnya sebagai The Pensioners (London FC). Club ini bermarkas di kota London dan mempunyai Stadion sendiri yang disebut Stamford Bridge.
Chelsea sudah banyak mengalami sejarah baik yang bagus maupun yang buruk. sejarah yang buruk yaitu Chelsea pernah juga terdegradasi atau turun kasta. Berikut adalah daftar chelsea saat terdegradasi


1.Pertama kali Degradasi dari Divisi 1 ke Divisi 2 musim 1909-1910
Manager DAVID CALDERHEAND

2.Musim 1924-1925 kembali Degradasi Dan Manager DAVID CALDERHEAD

3.Kembali Degradasi ke divisi 2 Pada musim 1962-1963 Manager TOMMY DOCHERTY

4.Tahun 1975-1976 Degradasi Ke Divisi 2 Manager RON SUART

5.Tahun 1979-1980 kembali Degradasi Ke Divisi 2 Manager KEN SHELLITO di pecat pada desember 1978 di ganti DANNY BLACHFLOWER tapi tetap Degradasi

6.Kembali Degradasi tahun 1988-1989 Manager JOHN HOLLINS

Sejarah yang bagus dari chelsea adalah telah menjuarai Liga inggris yaitu tahun (1954-55, 2004-05, 2005-06, 2009-2010), enamPiala FA (1970, 1997, 2000, 2007, 2009, 2010), empat Piala Liga (1965, 1998, 2005, 2007), dan dua Piala Winners (1971, 1998).


Kemunduran Pendidikan


Pendidikan merupakan pilar suatu bangsa atau dengan kata lain pendidikan adalah suatu pondasi bangsa. Jika pendidikan ini hancur maka niscaya bangsa pun ikut mengalami kehancuran. Saya jadi ingat tentang sejarah bahwa dulu pada saat jepang di BOM ATOM oleh sekutu, pemimpin jepang yang pertama ditanyakan adalah " Berapa jumlah guru yang tersisa? ". Pemimpin jepang pada saat itu takut karena jika tidak ada guru maka tidak ada yang meneruskan generasi bangsa yang baik. Namun sayangnya hal ini yang sedang dialami bangsa kita, dunia Pendidikan kita mengalami krisis yang berkepanjangan mulai dari morak-mariknya sistem kelulusan, pemerataan guru, fasilitas yang minim, dll.

Kita mulai saja pertama kita bahas tentang kelulusan. Kelulusan di bangsa ini didominasi oleh aspek kognitifnya, sedangkan psikomotor dan afektif tidak begitu penting. Guru berlomba-lomba untuk meluluskan anak didiknya dengan nilai kognitif yang bagus agar dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau dapat diterima kerja. padahal nilai ijazah yang tinggi itu belum tentu pas dengan kemampuan siswa.

 Pemerataan guru, Usaha ini sudah sering kita dengar di televisi bahwa pemerintah sudah melakukan pemerataan guru di setiap daerah. Tapi pada kenyataan guru itu belum tersebar secara merata, saya pernah melihat acara di televisi bahwa guru di daerah pedalaman atau yang berada di perbatasan negara mengalami kekurangan guru, bahkan saking kekurangannya guru ini ada seorang sukarela menjadi guru padahal dia hanya lulusan SD saja. apakah ini yang dikatakan guru sudah merata?

dan yang terakhir yaitu fasilitas yang minim. di daerah pelosok atau pedalaman yang namanya sekolah itu sangat memprihatinkan. Mulai dari gedung yang tak layak, sarana dan prasarana yang minim.

munkin hanya sekian tulisan dari saya, semoga bermanfaat bagi pembaca